Manusia adalah makhluk
sosial, artinya manusia tak dapat hidup tanpa bantuan makhluk lain.
Dalam kaitannya dengan makhluk sosial, maka manusia tak dapat dipisahkan
dari suatu interaksi. Intetaksi dapat terjadi dimana saja, terjadi
kapan saja dan dengan siapa saja. Berdasarkan tempatnya, interaksi dapat
terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan rumah, lingkungan sekolah
maupun lingkungan kerja.
Interaksi merupakan suatu hubungan antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok
dengan kelompok berupa tindakan maupun perkataan. Dalam suatu interaksi
pasti ada informasi yang diberikan dan ada pula informasi yang diterima.
Informasi yang diberikan kepada individu atau kelompok lain dapat
diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah melalui internet.
Internet memiliki peranan yang sangat penting dalam hal informasi,
bahkan internet menjadi "andalan" saat seseorang dituntut untuk
mendapatkan informasi yang kemudian akan ia sampaikan lagi kepada orang
lain. Dalam pelaksanaannya, informasi yang didapat seseorang melalui
internet sering kali dilakukan dengan "copy paste". Artinya, seseorang
yang mendapat informasi melalui internet akan terkesan "mengaku" bahwa
informasi itu didapat dari pengetahuan dirinya sendiri, dengan keadaan
seperti ini maka akan timbul sesuatu yang dinamakan "plagiatisme".
Untuk menghindari plagiatisme, maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika kita menyebarkan informasi yang didapat melalui
internet. Salah satu etika yang harus dilaksanakan adalah selalu
mencantumkan sumber yang kita dapatkan dari internet. Apabila yang kita
sebarkan adalah informasi dalam bentuk teks, maka jangan pernah lupa
untuk mencantumkan footnote disetiap kalimat-kalimat berupa informasi
yang dikutip dari internet. Sedangkan jika informasi yang disebarkan
berupa ucapan, maka jangan pernah mengaku bahwa apa yang kita katakan
adalah pengetahuan kita sendiri, tapi katakanlah bahwa yang kita ucapkan
adalah kesimpulan dari apa yang kita baca di internet.
Kamis, 27 Maret 2014
Senin, 27 Januari 2014
Menggunakan Google Secara Bijak dan Tidak Mengunder Estimate Kemampuan Diri Sendiri
Perkembangan
zaman tidak bisa dilepaskan dari pengaruh berbagai aspek, termasuk aspek
teknologi. Dengan berkembangnya zaman, maka sudah dapat dipastikan bahwa
teknologi pun harus ikut berkembang. Salah satu teknologi yang telah dikenal
adalah Google. Google merupakan perusahaan Amerika Serikat yang memiliki misi
“mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diaksese secara universal
dan berguna”. Perusahaan ini didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin yang diresmikan
pada 7 September 1998 di Menko Park, California.
Google
secara nyata memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dunia. Google
dikenal sebagai mesin pelacak yang hebat, karena berbagai informasi dapat
diperoleh dengan mudah dalam waktu yang singkat hanya dengan memasukkan kata
sandi yang diinginkan. Setiap orang bisa menggunakan mesin ini untuk
mendapatkan informasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa google menjadi
“dewa penyelamat” bagi orang-orang yang sulit untuk mendapatkan informasi.
Namun
dilain sisi, keberadaan google membuat orang menjadi malas mengumpulkan
informasi dari literatur yang lain. Orang akan cenderung malas untuk membaca
buku, membaca berita dikoran atau majalah, melakukan reset ataupun melakukan
wawancara terhadap narasumber yang bertujuan untuk mendapatkan informasi.
Google akan dijadikan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan bagi masyarakat.
Dengan
adanya keadaan ini, maka masyarakat diharapkan dapat mempergunakan google
dengan baik, yaitu dengan tidak menjadikan google sebagai “alternatif” dan sebagai
satu-satunya sumber pengetahuan dan informasi. Perlu diingat bahwa membaca
buku, melakukan reset maupun wawancara juga dapat dijadikan sebagai sumber
pengetahuan yang terpercaya.
Minggu, 26 Januari 2014
Menggunakan Google Secara Bijak dan Tidak Meng-under Estimate Kemampuan Diri Sendiri
Perkembangan
zaman tidak bisa dilepaskan dari pengaruh berbagai aspek, termasuk aspek
teknologi. Dengan berkembangnya zaman, maka sudah dapat dipastikan bahwa
teknologi pun harus ikut berkembang. Salah satu teknologi yang telah dikenal
adalah Google. Google merupakan perusahaan Amerika Serikat yang memiliki misi
“mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diaksese secara universal
dan berguna”. Perusahaan ini didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin yang diresmikan
pada 7 September 1998 di Menko Park, California.
Google
secara nyata memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dunia. Google
dikenal sebagai mesin pelacak yang hebat, karena berbagai informasi dapat
diperoleh dengan mudah dalam waktu yang singkat hanya dengan memasukkan kata
sandi yang diinginkan. Setiap orang bisa menggunakan mesin ini untuk
mendapatkan informasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa google menjadi
“dewa penyelamat” bagi orang-orang yang sulit untuk mendapatkan informasi.
Namun
dilain sisi, keberadaan google membuat orang menjadi malas mengumpulkan
informasi dari literatur yang lain. Orang akan cenderung malas untuk membaca
buku, membaca berita dikoran atau majalah, melakukan reset ataupun melakukan
wawancara terhadap narasumber yang bertujuan untuk mendapatkan informasi.
Google akan dijadikan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan bagi masyarakat.
Dengan
adanya keadaan ini, maka masyarakat diharapkan dapat mempergunakan google
dengan baik, yaitu dengan tidak menjadikan google sebagai “alternatif” dan sebagai
satu-satunya sumber pengetahuan dan informasi. Perlu diingat bahwa membaca
buku, melakukan reset maupun wawancara juga dapat dijadikan sebagai sumber
pengetahuan yang terpercaya.
Minggu, 25 November 2012
RESENSI NOVEL PERAHU KERTAS
Judul Buku
: Perahu
Kertas
Penulis
: Dewi
Lestari (“Dee”)
Editor : Hermawan Aksan
Tanggal
Terbit : Agustus
2009
Penerbit : Bentang
Pustaka
Tebal
: 444
Halaman, 20 cm
ISBN : 978-979-1227-78-0
Sinopsis
Novel :
Kugy adalah
seorang gadis manis yang memiliki hobi berkhayal, karena hobinya itu ia jadi tertarik dan
senantiasa gemar menulis dongeng. Selain itu, tak jarang ia membuat surat yang
ditujukan kepada Dewa Neptunus dengan melipatnya menjadi perahu kertas yang
dihanyutkan ke danau atau laut. Kegemarannya dalam menulis dongeng membawa dia
pada Fakultas Sastra disebuah Universitas di Kota Bandung.
Sementa itu,
seorang remaja pria bernama Keenan merupakam sosok pria yang gemar melukis.
Selama enam tahun ia tinggal di Amsterdam bersama neneknya, sampai akhirnya ia
harus kembali ke Indonesia untuk meneruskan pendidikannya di bangku kuliah
disalah satu universitas di Kota Bandung pula. Keinginan ayahnya untuk
mengarahkan Keenan pada bidang bisnis mengalahkan keinginan Keenan untuk
menjadi pelukis handal, dan pada akhirnya mengantarkan ia ke Fakultas Ekonomi.
Kugy dan
Keenan menjalin persahabatan yang dimulai dengan pertemuan dimana Kugy yang
berteman sejak kecil dengan Noni bertemu Keenan yang merupakan sepupu dari
kekasih Noni yang bernama Eko. Persahabatan diantara mereka menimbulkan rasa
yang lain. Sampai pada akhirnya mereka saling jatuh cinta namun saling memendam
rasa itu karena pada dasarnya mereka hanya bersahabat. Lagipula Kugy telah
memiliki kekasih bernama Joshua, dan dilain sisi, Keenan pun dijodohkan dengan
sepupu Noni yang bernama Wanda.
Hubungan
Kugy dan Keenan menjadi renggang setelah Keenan berpacaran dengan Wanda. Sampai
suatu saat Keenan mengalami kondisi yang mengharuskan ia mengakhiri hubungannya
dengan Wanda. Patah hati yang dialami Keenan dan masalah keluarga yang
menimpanya membuat ia meninggalkan kehidupan di Kota Bandung serta meninggalkan
keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Bali, Ubud dan bertemu dengan Pak Wayan
yang memiliki hobi yang sama seperti dirinya, yaitu melukis. Kesedihan yang
dialami Keenan semakin lama semakin berkurang karena ia dapat menyalurkan bakat
melukisnya kembali di Bali, terlebih ia mulai menyukai Luhde Laksmi yang
merupakan keponakan Pak Wayan.
Setelah
menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Kugy akhirnya bekerja disebuah biro iklan
di Jakarta sebagai copywriter. Ia bertemu dengan Remigius, atasan sekaligus
sahabat kakaknya. Keduanya pun saling jatuh cinta. Sementara Keenan tidak dapat
tinggal lagi di Bali, karena kondisi kesehatan ayahnya yang semakin lama
semakin menurun memaksanya untuk kembali ke Jakarta dan harus menjalankan
perusahaan sebagai pengganti ayahnya. Kugy dan Keenan pun akhirnya bertemu
kembali di Jakarta dalam suatu keadaan yang berbeda.
Kelebihan Novel :
Penulis
dalam novel ini menggunakan bahasa-bahasa yang komunikatif sehingga mudah
dipahami oleh para pembacanya dari berbagai kalangan. Selain itu, novel ini
mengandung nilai-nilai yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pelajaran,
seperti persahabatan, percintaan, perjuangan, semangat dan impian.
Kekurangan Novel :
Pada
pertengahan cerita dirasakan adanya kejenuhan. Selain itu pembaca cenderung
dapat menebak akhir dari cerita novel ini.
Langganan:
Postingan (Atom)